Program pelatihan Digital Leadership Academy (DLA) kembali menyelenggarakan acara pembukaan pelatihan secara daring, Kamis (07/07/2022). Pembukaan juga disiarkan secara LIVE pada Youtube resmi milik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kominfo TV.

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G. Plate, sambutan oleh Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta serta laporan oleh Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika, Hary Budiarto. Acara tersebut dihadiri juga oleh 146 peserta pelatihan DLA dari 6 Mitra Kampus, yang hadir secara online.

Acara dimulai dengan laporan pelaksanaan program yang disampaikan oleh Hary Budiarto. Beliau memaparkan bahwa pelatihan DLA gelombang I yang bermitra dengan 6 kampus ini, mempunyai waktu pelaksanaan sebagai berikut: University of Oxford akan dilaksanakan pada 5 Juli hingga 25 Agustus, Harvard Kennedy School akan dilaksanakan pada 11 Juli hingga 22 Agustus, Cornell University akan dilaksanakan pada 20 Juli hingga 10 September, National University of Singapore (NUS) akan dilaksanakan pada 26 Juli hingga 18 Agustus, Massacusets Institute of Technology (MIT) akan dilaksanakan pada 2

7 Juli hingga 13 September, terakhir University of Cambridge akan dilaksanakan pada 5 Agustus hingga 5 September.

Untuk peserta pelatihan DLA gelombang I, Hary menjelaskan bahwa pelatihan ini akan diikuti oleh 146 peserta, dengan rincian: Harvard Kennedy School diikuti oleh 7 peserta, MIT 10 peserta, NUS 35 peserta, University of Oxford 34 peserta, University of Cambridge 30 peserta, Cornell University 30 peserta. Ia menambahkan, pelatihan akan dilaksanakan kembali untuk Gelombang II, yang direncanakan mulai September hingga November 2022 dan akan mengikutsertakan 254 orang peserta.

Setelah laporan dari Hary Budiarto, acara diisi dengan sambutan dari Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta. Beliau memaparkan, transformasi digital merupakan sebuah keniscayaan apalagi setelah terjadinya wabah Covid-19 pada 2020 yang lalu. Menurutnya hampir dalam semua kegiatan yang dilakukan berbasis digital, lalu aktifitas digital, transaksi digital, perusahaan digital, dan migrasi penyiaran digital adalah bentuk dari transformasi digital saat ini yang berujung adanya efesiensi dan efektifitas.

Sukamta menjelaskan, transformasi digital bertumpu pada kemampuan yang dimiliki serta teknologi digital, yang bertujuan menciptakan atau mengubah proses bisnis dan

proses oprasional sehingga menghasilkan Value added berupa nilai baru. “Setidaknya ada 4 faktor pendorong terjadinya transformasi digital, yaitu perubahan regulasi, perubahan Landscape persaingan, Perubahan kedalam bentuk digital, dan perubahan prilaku dan harapan konsumen”, terangnya.

Ia juga menegaskan pentingnya peran seorang pemimpin pada transformasi digital, dimana pemimpin memiliki tugas pokok dalam fungsi management yaitu untuk merencanakan, mengatur, menggerakan, serta mengawasi. Salah satu bagian dari tugas tersebut adalah pemimpin harus mampu membuat kebijakan dengan baik, serta menginiasi dan mendorong adanya perubahan.

Lalu, penyambutan dan pembukaan secara resmi oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G. Plate. Ia mengutip kata-kata dari Prof. Claus Schwab, dimana bahwa “pergeseran dan dis

trupsi pada era digital, merupakan peluang dan tantangan yang belum pernah dialami manusia sebelumnya”, menurutnya Digital Leadership adalah pola kepemimpinan yang berfokus pada penerapan transformasi digital dalam sebuah organisasi. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan pemimpin di Indonesia untuk mendorong transformasi digital yang berkelanjutan.

Johnny berharap, program pelatihan DLA melahirkan pemimpin-pemimpin digital yang senantiasa menempatkan manusia sebagai pusat pengembangan inovasi teknologi digital, guna mewujudkan Indonesia makin terkoneksi, makin digital, makin maju!

Setelah menyampaikan saran dan harapanya, Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G. Plate dengan resmi membuka mulainya Program Pelatihan Digital Leadership Academy Tahun Anggaran 2022. (MM-Red)